Senin, 31 Desember 2007

Banjir Kelapa Gading 2007

Pada awal bulan 2007 tepatnya sekitar tanggal 2 Februari 2007, Sebagian besar wilayah di Jakarta terendam. Bahkan banjir kali ini tidak mengenal tempat lagi. Wilayah elite pun kini juga ikutan direndam banjir. Misalnya saja perumahan Kelapa Gading yang pada tahun 2002 lalu juga terendam banjir, kali ini semakin parah. Pada tahun 2002 lalu hanya sebagian wilayah perumahan di Kelapa Gading saja yang terendam banjir. Dan paling parah hanya sebetis orang dewasa saja. Sedangkan pada tahun 2007, wilayah Kelapa Gading semuanya terendam tanpa terkecuali.



Banjir tahun 2007 ini memang yang paling parah dalam sejarah "perbanjiran" di Jakarta khususnya di wilayah Kelapa Gading. Bahkan di beberapa kawasan elite ini ada yang tingginya mencapai pinggang orang dewasa. Karena memang banjir pada tahun 2007 arusnya sangat cepat sekali, jadi air mulai merambat naik dengan cepat. Bahkan dalam satu hari sudah mencapai paha orang dewasa. Memang sangat menyedihkan kalau kita mengingat hal itu kembali.


Kurang lebih sekitar 3-5 hari (kalau tidak salah ingat..^^) air menggenangi wilayah ini. Pemadaman listrik juga terjadi di semua wilayah perumahan Kelapa Gading tanpa kecuali. Sekitar beberapa hari listrik tidak menyala. Mungkin ada beberapa warga yang memiliki genset jadi dapat memudahkan aktivitas warga di rumah.


Pada waktu banjir sudah mulai surut (walaupun tidak surut banget), pasar swalayan maupun ruko-ruko dekat Pasar Mandiri (pasar Tradisional) di kawasan Mall Kelapa Gading (MKG) sudah mulai buka. Untuk pasar swalayan yang ada di dalam MKG memang diperuntukan bagi warga Kelapa Gading yang membtuhkan bahan pangan. Ada juga beberapa warga yang terlihat mencharger baterai handphone di Diamond (pasar swalayan yang ada di MKG). Bahkan tidak hanya di Diamond MKG saja, tetapi juga di La Piazza (shoping center 24 jam di kawasan Kelapa gading. Walaupun isinya hanya makanan saja...^^).





Bagi warga yang ingin membeli kebutuhan pembersih rumah seperti sikat, sodokan pel, dll, dapat di beli di ruko-ruko yang ada di dekat Pasar Mandiri. Melihat para warga belanja di pasar swalayan Diamond, memang terkesan lucu dan aneh. Mereka tidak peduli menggunakan celana pendek, sandal jepit, bahkan tidak memakai sandal. Padahal biasanya kalau kita perhatikan, warga yang berbelanja di Diamond selalu menggunakan pakaian yang "layak" atau sedikit rapi.
Dari situ benar-benar dapat kita rasakan perbedaannya. Mungkin dengan seperti itu belanja ke Diamond menggunakan pakaian yang tidak "layak" dapat memberikan rasa kekeluargaan di sana. Walaupun mungkin mereka sebagian dari mereka tidak mengenal satu sama lain, tapi dengan seperti itu dapat menumbuhkan rasa solidaritas satu dengan yang lainnya.


Setelah beberapa hari air sudah surut (tapi tetap masih sedikit banjir), para warga segera membereskan rumah mereka. Ada yang menyikat tembok, membersihkan lantai, ada yang mengeluarkan barang-barang mereka yang sudah terkena banjir, membereskan mobil dan kendaraan warga yang lain yang ikut terendam banjir, dan lain sebagainya.


Ya..... Mungkin kejadian ini adalah pelajaran bagi orang- orang yang tidak mau bersahabat dengan alam. Banjir lebih banyak terjadi di karenakan ulah manusia itu sendiri. membuang sampah sembarangan, penebangan secara liar, dan sebagainya. Tapi kita juga dapat mengambil hikmah dari bencana ini. Mungkin saja kalau tidak terjadi banjir, kita tidak akan bersolidaritas dan merasa membutuhkan orang lain selain yang kita kenal. Misalnya saja seperti yang sudah saya sebutkan di atas (masalah belanja di Diamond).

Saat ini kita hanya bisa berharap kejadian serupa tidak terulang untuk ketiga kalinya. Dua kali saja sudah pusing tujuh keliling. Bagaimana kalau ketiga kali...?? Bisa berabe deh...!!







Created by : Nancy Anindya Dewi - C1 - 65060742